Produktivitas Para Ulama Terdahulu

October 14, 2025

Di video kali ini kita akan melihat Berapa banyak produktifnya para ulama dan orang-orang terdahulu yang tingkat produktivitas tersebut akan membuat sebagian orang tidak mempercayainya

Maka maka seandainya bukan karena jalur periwayat yang terpercaya kita mungkin akan sulit untuk menerima dan seandainya bukan dengan konsep lingkar waktu Bagaimana kita bisa menjelaskan contoh-contoh Berikut kita lihat yang dalam masalah ibadah salat betapa produktivitas orang-orang dahulu terkait salat yang pertama yang akan saya bawakan contoh sebuah riwayat

Riwayat dibawakan oleh Abu Mushab dan Ahmad bin Ismail menceritakan bahwa imam Malik bin Anas selalu Istiqomah selama 60 tahun melakukan puasa sehari dan tidak puasa sehari Puasa Daud setiap hari beliau sholat sebanyak 800 rakaat

مَكَثَ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ سِتِّينَ سَنَةً يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا، وَكَانَ يُصَلِّي فِي كُلِّ يَوْمٍ ثَمَانِمِائَةِ رَكْعَةٍ

Berikut transliterasi latinnya:

Makatha Māliku ibn Anas sittīna sanatan yaṣūmu yawman wa yuftiru yawman, wa kāna yuṣallī fī kulli yawmin thamāni mi’ati rak‘ah.

Ini diriwayatkan dalam kitab thobaqat al-hasan abiyallah

Saya sering perhatikan dalam sholat sunnah dua rakaat yang ringan dengan tetap memenuhi rukun tuma'ninahnya waktu yang saya butuhkan untuk mengerjakan salat Sunnah itu kurang lebih 2 menit 30 detik jika menggunakan standar ini maka waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan adalah 800 rakaat itu adalah 1000 menit atau setara dengan 16 jam 67 menit

o;ustrasi nanti

Bila kita asumsikan Imam Malik tidur dalam semalam itu 6 jam kita kurangi 24 jam dikurangi 16 jam 67 menit untuk mengerjakan 800 rakaat maka waktu yang tersisa untuk Imam Malik mengerjakan berbagai aktivitas lainnya seperti Makan minum mandi mengurus keluarga belajar dan yang lainnya hanya tersisa 1,33 jam

padahal kita tahu Imam Malik sebenarnya adalah orang yang mayoritas waktunya habis untuk aktivitas belajar dan mengajar nah ini adalah contoh hamba Allah yang ukuran lingkar waktunya sangat lebar kalau kita melihat kisah yang serupa dari orang-orang yang sebenarnya sangat banyak kita adalah contohnya contoh yang dibawakan

Dari Al mizzi Diceritakan bahwah

Teks Arab:

ذو الثفنات علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب زين العابدين، سمي بذلك لأنه كان يصلي كل يوم ألف ركعة فصار في ركبتيه مثل ثفنات البعير

Transliterasi Latin:

Dzu al-thafanāt ʿAlī ibn al-Ḥusayn ibn ʿAlī ibn Abī Ṭālib Zayn al-ʿĀbidīn, summiya bi-dhālika li-annahu kāna yuṣallī kulla yawmin alfa rakʿah faṣāra fī rukbatayhi mithlu thafanāti al-baʿīr.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Pemilik benjolan di lutut, ʿAlī bin al-Ḥusayn bin ʿAlī bin Abī Ṭālib, Zain al-ʿĀbidīn (hiasan para ahli ibadah), disebut demikian karena beliau biasa shalat seribu rakaat setiap hari, sehingga di lututnya terdapat benjolan seperti benjolan unta.”

📚 Sumber: Tahdzīb al-Asmā’, al-Ḥāfiẓ al-Mizzī, 35/41.

Dan jika kita mengumpulkan riwayat orang soleh terdahulu yang dalam sehari semalam jumlah rakaat mereka lebih dari 100 atau jumlah itu ratusan maka jumlahnya yang sangat banyak riwayat-riwayat contoh-contoh ini contoh yang pertama dalam perkara salat contoh yang kedua berapa produktivitasnya ulama terdahulu dalam mereka membaca Alquran

Seorang murid Imam Syafi'i yang bernama Arabi bin Sulaiman dia menjelaskan tentang seberapa banyak Imam Syafi'i rahimahullah membaca Alquran selama bulan Ramadan

كان الشافعي يختم القرآن في رمضان ستين ختمة

Transliterasi Latin:

Kāna asy-Syāfi‘ī yakhtimu al-Qur’āna fī Ramaḍāna sittīna khatmah.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

“Asy-Syafi‘i biasa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam bulan Ramadan sebanyak 60 kali.”

📚 Sumber: Siyar A‘lām an-Nubalā’, jilid 10 halaman 36.

Kalau kita asumsikan pada bulan Ramadan itu Katakanlah ada 30 hari sehingga kalau kita mau didistribusikan secara merata 60 kali itu berarti rata-rata yang quran sehari sebanyak dua kali kalau kita pakai standar orang di zaman sekarang saya Anda rata-rata kita itu sekitar 30 sampai 50 menit untuk menghantamkan satu juz alquran artinya untuk khatam dua kali dalam satu hari total 60 juz waktu yang dibutuhkan adalah 1800 menit kalau kita menggunakan standar tercepat yaitu 30 menit yaitu rata-rata kita ambil standar tercepat yaitu 1800 menit atau kita konversi menjadi jam 30 jam artinya waktu yang dibutuhkan untuk menghantam kedua kali Alquran dalam satu hari adalah 30 jam maka Bagaimana bisa mengerjakan pekerjaan yang butuh waktu 30 jam dalam sehari yang hanya berwaktu 24 jam dan pada realitanya itu beliau juga masih perlu mengerjakan aktivitas yang lainnya di bulan Ramadan seperti berbuka sahur Tarawih dan berbagi kewajiban lainnya banyak sebetulnya riwayat yang semisal diantaranya disebutkan oleh Alim Al azhabi tentang bagaimana Imam kota dah yang biasanya menghatamkan Alquran sebanyak satu kali dalam 7 hari kalau datang Ramadan kota dah punya kebiasaan dalam 3 hari khatam satu kali kalau sudah sebelum masuk 10 hari terakhir bulan setiap hari ada juga sebagian riwayat menjelaskan tentang Imam Mujahid yang punya kebiasaan menghatamkan alquran bulan Ramadan setiap malam bayangkan

🕋 1. Riwayat Mujahid (diriwayatkan oleh Imam An-Nawawi)

Teks Arab:

وعن مجاهدٍ أنه كان يختم القرآن في رمضان في كل ليلةٍ

Transliterasi Latin:

Wa ‘an Mujāhidin annahu kāna yakhtimu al-Qur’āna fī Ramaḍāna fī kulli laylah.

Terjemahan:

“Diriwayatkan dari Mujahid bahwa beliau mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan setiap malam.”

📚 At-Tibyān, An-Nawawi, hlm. 74 — sanadnya shahih.

📖 2. Riwayat Qotadah (disebutkan oleh Adz-Dzahabi)

Teks Arab:

وكان قتادة يختم القرآن في سبع، فإذا جاء رمضان ختم في كل ثلاث، فإذا جاء العشر ختم في كل ليلةٍ

Transliterasi Latin:

Wa kāna Qatādah yakhtimu al-Qur’āna fī sab‘in, fa idhā jā’a Ramaḍān khatama fī kulli thalāth, fa idhā jā’a al-‘ashr khatama fī kulli laylah.

Terjemahan:

“Qotadah biasanya mengkhatamkan Al-Qur’an dalam tujuh hari. Jika datang bulan Ramadan, beliau mengkhatamkannya setiap tiga hari. Dan apabila telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengkhatamkannya setiap malam.”

📚 Siyar A‘lām an-Nubalā’, karya Adz-Dzahabi.

Maka ini contoh lainnya betapa lebarnya lingkar Waktu mereka contoh lainnya produktivitas ulama dalam hal menulis Ibnu jarir ath-thabari sebagian ulama merupakan penulis terbesar sepanjang sejarah Islam ada beberapa riwayat yang menyebutkan tentang beberapa lembar yang telah ditulis oleh Al Imam Ibnu Jabal Bari yang menyebutkan 351 lembar ada yang menyatakan sekitar 500-an lembar ada berapa riwayat namun terlepas dari mana yang lebih tepat tentang jumlah tulisan beliau sangat produktif sekali beliau dalam hal menulis bahkan kalau contoh lainnya ada Sebagian ulama misalnya Imam Abdul wafah Ali bin Aqil Alhamdulillah yang digelari oleh Ibnu Tamiya sebagai manusia tercerdas yang dijagat Raya dia menulis Kitab yang berjudul alfunan sebanyak 800 jilid belum lagi Imam Abu Hakim ar-razi menulis 1000 juz maka ini contoh Betapa produk-produkti lebar lingkar waktu para ulama Saleh terdahulu contoh lainnya dalam hal membaca kita lihat Ibnu jauzi yaitu Abu faraj yang wafat sekitar tahun 600-an hasil karya beliau Ibnu jauzi kurang lebih ada 2000 jilid untuk menyusun kitab 2000 jilid ini butuh jauzi dia membaca 20.000 jilid kalau kita perkirakan satu jilid Katakanlah 300 lembar perhatian telah dibaca oleh Ibnu sekitar 6 juta lembar dan yang telah ditulis sekitar 600 lembar habis sampai mengatakan Ibnu jauzi ini bahwasanya tidak ada yang misal dengan Ibnu jauzi dalam hal berkarya Nah itulah sebagai contoh daripada orang-orang yang menggambarkan sekali tentang betapa besarnya ukuran lingkaran waktu mereka kalau kita di zaman sekarang dengan ukuran lingkar waktu yang kita miliki Saya yakin hampir mustahil untuk kita bisa produktif mereka kalau tidak dengan pendekatan ukuran lingkar waktu maka Bagaimana kita bisa menjelaskan yang secara angka tadi di riwayat-riwayat tadi sulit bagi kita untuk menerimanya maka kita bisa menjelaskan hal ini dengan konsep lingkar waktu yang akan kita bahas lebih dalam pada beberapa video berikutnya Insyaallah wallahualam Wassalam